Senin, 01 Desember 2014
00.45.00
No comments
Masih ingat Aku?
Setiap waktu Aku selalu mengingatmu
Aku yang dulu pernah mengecewakanmu
Aku ingin sedikit bercerita
Aku tidak mengerti mengapa ini terjadi padaku
bahkan Aku tidak bisa menjelaskan mengapa Aku begitu menyukaimu. Hari berganti
hari minggu berganti minggu bulan berganti bulan tahun berganti tahun dan
sampai saat ini rasa itu terus sama dan terus membelengguku. Padahal banyak
sekali wanita diluar sana yang lebih cantik darimu yang lebih seksi darimu namun
Aku tidak tertarik mungkin hanya nafsu manusiawiku saja yang terbesit dalam pikiranku.
Tetapi berbeda jika Aku memikirkanmu atau hanya sekedar melihat fotomu maka Aku
selalu berkata “Allahu Akbar”. Waktu terus berjalan apakah Aku akan terus
tenggelam dengan rasa ini?.
Tak ada yang lebih indah selain dua orang yang
bertemu karena saling menemukan, sama-sama berhenti karena telah selesai
mencari dan tak ada yang akan pergi, sebab tahu bagaimana sulitnya mencari.
Sebenarnya agak males nulis2 beginian mending
langsung curhat aja kepada Sang pembolak-balik hati, tapi yaaa sesekali boleh
lah abis mau gimana lagi hehehehheee :D:D:D.
W: Wanita S: Soleha
Selasa, 04 Februari 2014
Jika Kamu Untukku dan Aku Untukmu
14.36.00
1 comment
Assalamualaikum
Calon Mertua : Ada apa datang kemari wahai anak muda ?
Ikhwan : Kedatangan saya ingin melamar anak bapak
Calon Mertua : Apa pekerjaanmu wahai anak muda ?
Ikhwan : Saya hanya berdagang pak...
Calon Mertua : Berdagang apa?
Ikhwan : Saya pedagang roti bakar pak..
Calon Mertua : Tukang roti bakar kok berani melamar anak saya yang sarjana Akuntansi !!
Ikhwan : Memangnya salah ya pak? saya menikah karena menjalankan Ibadah dan karena saya memang mencintai anak bapak.
Calon Mertua : Tapi, bagaimana mungkin kamu bisa menghidupi masa depan anak saya?!
Ikhwan : Allah yang memberi rizki pak, saya hanya berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik.
Calon Mertua : Lalu, apa nanti kata keluarga besar kami jika anak saya menikah dengan seorang tukang roti bakar ??
Ikhwan : Kekayaan Bukan Tanda Kemuliaan, Kemiskinan Bukan Petunjuk Kehinaan. Walaupun saat ini saya hanya pedagang roti bakar, setidaknya saya bisa menghargai hidup ini pak. Ketimbang jadi orang kaya tapi ia lupa akan hakekat dirinya sebagai manusia dan hamba Allah!
Calon Mertua : Jujur saja, sebenarnya saya enggan menerima kamu! Namun karena keyakinan dan sikap optimis kamu akan pandangan masa depan saya cukup salut, masih ada orang seperti kamu mau bekerja keras. Silahkan jika kamu memang tulus dan sungguh-sungguhuntuk meminang anak kami. Namun ingat, kamu harus mempertanggung jawabkan setiap perkataan yang keluar dari lisanmu anak muda.
Ikhwan : Alhamdulillaah, terima kasih ya Allah! terima kasih pak, saya berjanji saya akan berusaha sebaik mungkin menjaga anak bapak.
Calon Mertua : Apa pekerjaanmu wahai anak muda ?
Ikhwan : Saya hanya berdagang pak...
Calon Mertua : Berdagang apa?
Ikhwan : Saya pedagang roti bakar pak..
Calon Mertua : Tukang roti bakar kok berani melamar anak saya yang sarjana Akuntansi !!
Ikhwan : Memangnya salah ya pak? saya menikah karena menjalankan Ibadah dan karena saya memang mencintai anak bapak.
Calon Mertua : Tapi, bagaimana mungkin kamu bisa menghidupi masa depan anak saya?!
Ikhwan : Allah yang memberi rizki pak, saya hanya berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik.
Calon Mertua : Lalu, apa nanti kata keluarga besar kami jika anak saya menikah dengan seorang tukang roti bakar ??
Ikhwan : Kekayaan Bukan Tanda Kemuliaan, Kemiskinan Bukan Petunjuk Kehinaan. Walaupun saat ini saya hanya pedagang roti bakar, setidaknya saya bisa menghargai hidup ini pak. Ketimbang jadi orang kaya tapi ia lupa akan hakekat dirinya sebagai manusia dan hamba Allah!
Calon Mertua : Jujur saja, sebenarnya saya enggan menerima kamu! Namun karena keyakinan dan sikap optimis kamu akan pandangan masa depan saya cukup salut, masih ada orang seperti kamu mau bekerja keras. Silahkan jika kamu memang tulus dan sungguh-sungguhuntuk meminang anak kami. Namun ingat, kamu harus mempertanggung jawabkan setiap perkataan yang keluar dari lisanmu anak muda.
Ikhwan : Alhamdulillaah, terima kasih ya Allah! terima kasih pak, saya berjanji saya akan berusaha sebaik mungkin menjaga anak bapak.
Semoga bisa menjadi bahan renungan buat kita bahwa indahnya kebahagiaan hanya bisa diraih dengan keimanan kepad Allah SWT bukan karena harta melimpah atau jabatan yang tinggi. BISMILLAH semoga saya bisa Lebih giat belajar dan belajar memperbaiki diri karna Ilmu agama saya masih sangat minim dan jaauh dari sebutan sholeh. Yah belajar untuk tidak meletakn dunia diatas segalanya dan belajar menyeimbangkan antara dunia dan akhirat, Insyaallah Wallahi a'lam bishawab.
"Sesungguhnya
di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan
shalat".
Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah
payah dalam mencari nafkah."~ HR. Bukhari
Sumber: Love's
Motivation dengan sedikit editan.