Senin, 10 Juni 2013

Insya Allah






 ANALISIS PENGARUH IKLAN ROKOK, KELURGA, BUDAYA TERHADAP PERILAKU 
       
                                                      MEROKOK PADA MAHASISWA























Oleh:


WIJIMAD ASORI


(20100410061)










PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


2013







BAB I


PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Penelitian


Rokok telah menjadi benda kecil yang paling banyak digemari. Merokok telah menjadi kebiasaan bagi banyak pria dan wanita, bahkan anak-anak dan kaum remaja. Kebiasaan merokok telah mengakibatkan banyak penyakit dari gangguan pernapasan hingga kanker. Seperti yang katakan oleh Harisson (1987), merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok batangan maupun menggunakan pipa. Temperatur pada sebatang rokok yang dibakar adalah 90ºC untuk ujung rokokyang dibakar dan 30ºC untuk ujung rokok yang terselip diantara bibir perokok. Asap rokok yang dihisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen yaitu: (1) komponen yang lekas menguap berbentuk gas (2) komponen yang bersama gas terkondenisasi menjadi partikulat. Dengan demikian, asap rokok yang dihisap berupa gas sejumlah 85% dan sisanya berupa partikel. (sitepoe 2000). Menurut Sitepoe (2000), asap roko yang dihisap melalui mulut disebut mainstream smoke, sedangkan pada asap rokok yang terbentuk pada ujung rokok yang terbakar serta asap rokok yang dihembuskan keudara oleh si perokok disebut sidestream smoke. Kedua asap rokok tersebut mengakibatkan seseorang menjadi perokok pasif. Asap rokok yang dihisap mengandung berbagai jenis bahan kimia dengan berbagai jenis daya kerja terhadap tubuh, asap rokok mengandung 4000 jenis baha kimia, beberapa bahan kimia yang terdapat didalam rokok yang memberikan efek menganggu kesehatan antara lain adalah: nikotin, tar, gas, karbon monoksida, dan berbagai logam berat lainnya. Oleh karenanya seseorang akan terganggu kesehatannya bila merokok terus menerus. (Sitepoe 2000).


Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis penyakit seperti kanker paru, bronchitis kronik, emfisema, dan berbagai penyakit paru lainnya. Selain itu adalak kangker mulut, tenggorokan, pankreas dan kandung kencing, penyakit pembuluh darah, ulkus peptikum dan lain-lain. Penyakit yanng mungkin seluruhnya atau sebagian disebabkan oleh merokok yaitu: penyakit jantung iskemik, aneurisma atau pelebaran aorta, kerusakan miokard jantung, trombosis pembuluh darah otak, arterosklerosis, tuberkulosis, pneumonia, ulkus peptikum, hernia dan kanker kandung kemih. (Aditama, 1997).


Seperti yang dikatakan oleh Botvin dan Mc. Allister (1989), berusaha mengidentifikasi 4 kelompok besar faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan merokok Sweeting (1990): (1) faktor-faktor sosiodemografis, seperti kebiasaan merokok pada keluarga dan teman-teman dekat. (2) faktor-faktor pribadi, seperti sikap pribadi, serta keykinan-keyakinan yang meraka miliki tentang merokok. (3) variabel-variabel kepribadian, citra diri atau konsep diri, locus of control, ekstrofet, dan lain sebagainya. (4) variabel-variabel tingkah laku, seperti pekerjaan, aktifitas dibidang akademis, serta minat-minat pada waktu luang serta aktivitas yang mereka sukai di waktu luang. Menurut Tomkins dalam Basyir (2006), ada 4 jenis perilaku merokok berdasarkan Management of Affect Theory: (1) perokok yagn dipengaruhi oleh perasaan positif bahwa dengan merokok seseorang bertambahnya rasa positif. (2) perilaku mmerokok yang dipengaruhi peraaan negatif. Banyak perokok yang merokok untuk mengurangi perasaan negatif. Misalnya. Seorang perokok yang sedang cemas akan menggunakan rokok sebagai sarana menenangkan diri sehingga perasaan tidak enak yang sedang dirasakan menjadi berkurang. (3) perilaku merokok yang adiktif (kecanduan). Dalam istilah Green sebagai Psychological Addiction. Perokok yang sudah kecanduan akan terus meningkatkan dosis rokok yang dihisap setiap saat setelah efek rokok tersebut berkurang. Misalnya, agar rokok selalu tersedia ketika mereka butuhkan maka mereka akan keluar membeli rokok meskipun sudah larut malam. (4) perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Merokok sudah menjadi perilaku yang otomatis dilakukan. Sering kali dilakukan dengan atau tanpa disadari. Misalnya, menyalakan rokok ketika makanan yang dimakan telah habis. Menurut Seffrin yang dikutip kembali oleh Sweeting (1990), menjelaskan alasan-alasan mengapa orang tetap merokok. Alasan-alasan tersebut antara lain: (1) emulasi, yaitu mengikuti perilaku seseorang role models, misalnya deman dekat yang merokok, ayah/atau ibu yang merokok, atau bintang film/artis idola yang menjadi tokoh dalam iklan. (2) rasa ingi tahu, yaitu melakukan upaya coba-coba dan pengambilan resiko, seperti yang lazim dilakukan oleh remaja pada saat mereka mulai merokok. (3) advertising,memandang rokok sebagai sesuatu yang seksi, menyenangkan dan glamor. Anggapan ini biasanya muncul akibat citra-citra tentang seorang perokok yang ditimbulkan oleh iklan. (4) asosiasi, kebiasaan rokok yang dihubungkan sebagai hal yang wajib saat rehat, pasangan saat wajib minum kopi atau setelah makan. (5) pengaruh peer group, hai ini yang umum terjadi pada remaja, untuk memperoleh penerimaan atau pengakuan dari teman sekelompoknya, seorang remaja akan melakukan apa yang dilakukan oleh teman-temannya.


Oleh karena itu peneliti tertarik dengan perilaku merokok yang terjadi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan demikian peneliti mangangkat judul tentang “Analisis Pengaruh Iklan Rokok, Kelurga, Budaya Terhadap Perilaku Merokok Pada Mahasiswa”.


B. Rumusan Masalah Penelitian


Untuk memudahkan dan menjelaskan arah penelitian maka penulis berusaha merumuskan permasalahan yang dibahas mengenai perilaku merokok pada kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun rumusan masalah yang ingin peneliti angkat yaitu:


1. Apakah iklan rokok berpengaruh terhadap perilaku merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ?


2. Apakah keluarga berpengaruh terhadap perilaku merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ?


3. Apakah budaya berpengaruh terhadap perilaku merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ?


C. Tujuan Penelitian


Adapun Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk menganalisis pengaruh iklan rokok terhadap perilaku merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


2. Untuk menganalisis pengaruh keluarga terhadap perilaku merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


3. Untuk menganalisis pengaruh budaya terhadap perilaku merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


D. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang bersifat praktis dan teoritis, adapun manfaat yang ingi peneliti kemukakan adalah sebagai berikut:


1. Manfaat bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengalaman yang sangatberharga serta pengetahuan dan wawasan dalam mengembangkan ilmu yang terkait dengan penelitian ini.


2. Manfaat teoritis, memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak terkait dan menjadi bahan literatur bagi peneliti-peneliti selanjutnya.


3. Diharapkan dengan adanya penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai sumber informasi dan dapat menjadi refrensi bagi para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA



A. Landasan Teori


1. Perilaku Konsumen


The American Marketig Association dalam Nugroho (2005) mendefinisikan konsumen adalah sebagai berikut: “perlaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognsi, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka”. Sedangkan menurut Loudon dan Bitta (2002) mengemukakan bahwa “consumer behavior may be defined as the desision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquairing, using, or disposing of goods and services”. Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.


Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.


2. Perilaku Merkok


Bermacam - macam bentuk perilaku yang dilakukan manusia dalam menanggapi stimulus yang diterimanya salah satu bentuk perilaku manusia yang dapat diamati adalah perilaku merokok. Merokok telah banyak dilakukan pada zaman tiongkok kuno dan romawi, pada saat itu orang sudah menggunakan suatu ramuan yang mengeluarkan asap dan menimbulkan kenikmatan dengan jalan dihisap melalui hidung dan mulut (Danusantoso, 1991). Masa sekarang, perilaku merokok merupakan perilaku yang telah umum dijumpai. Perokok berasal dari berbagai kelas sosial, status, serta kelompok umur yang berbeda, hal ini mungkin dapat disebabkan karena rokok bisa didapatkan dengan mudah dan dapat diperoleh dimana pun juga. Poerwadarminta (1995) mendefinisikann merokok sebagai menghisap rokok, sedangkan rokok sendiri adalah gulungan tembakau yang berbalut daun nipah atau kertas. Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar (Armstrong, 1990). Danusantoso (1991) mengatakan bahwa asap rokok selain merugikan diri sendiri juga dapat berakibat bagi orang-orang lain yang berada disekitarnya. Pendapat lain menyatakan bahwa perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya (Levy, 1984).


Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan kemudian menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya.


3. Iklan Rokok


Iklan adalah suatu usaha persuasif yang dilakukan dalam bentuk tulisan dan gambar atau kombinasi dari keduanya yang dilakukan untuk mendapatkan perhatian khalayak. Iklan merupakan media utama dalam menyampaikan informasi tentang produk yang dapat mempengaruhi emosi dan perasaan calon konsumen.


Melihat iklan di media masa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour kehidupan. meningkatnya kecenderungan masyarakat untuk merokok tidak terlepas dari pengaruh tayangan iklan di media massa. Yang lebih memprihatinkan, iklan-iklan rokok semakin lihai menyusun strategi menjerat konsumen. Tidak jarang, hal-hal positif diselipkan dan disalahgunakan untuk menanamkan persepsi tentang merokok yang sebenarnya menjerumuskan.


Dalam peraturan perundang-undangan penyiaran memang tak boleh ada iklan yang menunjukkan display atau batang rokok. Tetapi berbagai perusahaan rokok mengkreasikan tampilan iklan agar lebih menarik perhatia konsumen. Mereka berupaya bagaimana caranya agar masuk dalam persepsi masyarakat bahwa it's oke untuk merokok.


4. Keluarga


Menurut Kasali (1999) definisi keluarga adalah rumah tangga yang anggotanya diikat oleh pertalian darah, perkawinan atau adopsi.


5. Budaya


Menurut Nugroho (2005) budaya dapat didefinisikan sebagai kompleks simbol dan barang-barang buatan manusia (artifacts) yang diciptakan oleh masyarakat tertentu dan diwariskan dari generasi satu ke generasii yang lainnya sebagai faktor penentu (determinants) dan pengatur (regulator) perilaku anggotanya.



B. Hipotesis


Dewasa ini merokok sudah merupakan hal yang lumrah mulai dari anak-anak, remaja, maupun orang dewasa dan terlepas dari semua itu para perokok umumnya mengabaikan tingkat bahaya yang terkandung dalam rokok sehingga para perokok sangat menikmati dan menjadikannya sebagai kebutuhan sehari-hari yang tak dapat dipisahkan bahkan ada slogan yang mengatakan “ Merokok mati, tidak merokok mati, lebih baik merokok sampai mati”. Berbagai gerakan komunitas, golongan maupun badan resmi yang dibentuk pemerintah banyak berorsi tentang bahayanya merokok dan mengkategorikan rokok sebagai pintu masuk dalam penggunaan narkoba. Namun hal ini tidak begitu berpengaruh bagi para perokok meskipun pada dasarnya para perokok mengetahui akan bahaya merokok yang tidak baik bagi kesehatan baik itu bagi dirinya sendiri maupun orang lain dan lingkungan sekitar. Hal ini didukung beberapa fakta yang menunjukan bahwa telah terjadi kematian setiap harinya akibat dari kebiasaan merokok. Berdasarkan hal ini peneliti mengajukan hipotesa diantaranya:


H1. Iklan rokok berpengaruh positif terhadap perilaku merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


Pusat Studi Wanita (PSW) UGM (2003), melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa sebanyak 29,1 persen remaja usia sekolah di Yogyakarta merupakan perokok aktif.


Peneltian ini dilakukan pada 400 responden pada usia sekolah, yaitu 7 sampai 18 tahun dan didapatkan kesimpulan bahwa seorang anak merokok karena adanya pengaruh dari berbagai faktor yaitu lingkungan keluarga 64,4% karena meniru perilaku dari ayahnya, sedangkan 3,8% mengikuti ibu, dan 70,3% meniru perilaku orang di sekitarnya termasuk guru. Sisparyadi (2009). Dengan demikian peran keluarga memberikan pengaruh yang besar sehingga mencerminkan perilaku bagi para orang-orang yang tinggal didalamnya. Oleh karena itu analisis hipotesa yang peneliti uraikan adalah:


H2. Keluarga perokok berpengaruh positif terhadap perilaku merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

H3. Budaya berpengaruh positif terhadap perilaku merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

C. Kerangka Penelitian

BAB III


METODE PENELITIAN


A. Identifikasi Operasional Variabel


1. Kriterium:


- Perilaku Merokok


2. Prediktor:


- Iklan Rokok


- Keluarga


- Budaya



B. Definisi Operasional Variabel


1. Perilaku merokok


Perilaku merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan kemudian menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya.


2. Iklan rokok


Iklan rokok adalah ajakan persuasif yang publikasikan oleh produsen rokok melalui media (elektronik, cetak dll) agar menarik minat para konsumen.


3. Keluarga


Suatu wadah tempat berkumpulnya ayah, ibu, anak dll yang mempunyai hubungan darah. Oleh karena itu perilaku di dalam keluarga akan mewariskan kepada siapa pun yang tinggal di dalamnya.


4. Budaya


Simbul dan fakta yang komplek, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat.


C. Konteks dan Subyek Penelitian


Konteks penelitian ini adalah perilaku merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dengan subyek penelitian para mahasiswa di lingkungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dipilihnya UMY sebagai obyek dalam penelitian ini disebabkan oleh beberapa alasan di antaranya, (1) karena aksesibilitas yang dimiliki peneliti. (2) untuk mengetahui tingkat konsumi rokok pada universitas terkait.



D. Data dan Teknik Pengumpulan Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari jawaban responden yang disebar melalui kuisioner.


Data yang diolah dalam rangka pengujian hipotesis berupa data primer yang diperoleh dari hasil tanggapan responden atas daftar pertanyaan (kuesioner) yang bersifat tertutup yang disebarkan kepada responden. Tahap pertama peneliti menyebar 30 kuesioner guna pengujian pendahuluan (pretest), tujuan dari pretest adalah confirmatory kuesioner, alat analisis untuk pretest adalah Faktor Analisis. Setelah kuesioner dinyatakan valid dan reliable, kuesioner tersebut layak untuk disebarkan pada sampel besar. Metode pengumpulan data kuesioner pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode personnally administrated qustonnaires, yaitu peneliti menyampaikan sendiri kuesioner kepada responden dan mengambil sendiri kuesioner kepada responde, tujuan utamanya supaya tingkat pengembalian kuesioner dapat terjaga didalam periode waktu yang relatif pendek, Sekaran (2003).


E. Uji Kualitas Instrumen


1. Uji Validitas


Singarimbun dan Efendi (1989) menyatakan bahwa validitas menunjukan sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur.


2. Uji Reliabilitas


Reliabilitas (kehandalan) adalah nilai yang menunjukan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama, Sekaran (2003).


F. Populasi dan Teknik Sampling


Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek atau unit analisis yang karakteristiknya akan diteliti (Djarwanto Ps, (1996). Adapu populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa UMY. Dengan asumsi jumlah dalam penlitian ini bahwa jumlah populasi tidak terbatas.


Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian, Jogiyanto (2004).


Ferdinand (2002) memberikan pedoman ukuran sampel yang diambil, yaitu : Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 sampel dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah melebihi jumlah sampel minimal dalam penelitian (n=30).



G. Teknik Analisis Data


Dalam usaha untuk mencapai tujuan penelitian dan pengujian hipotesis, maka data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan suatu analisis sesuai dengan kebutuhan penulisan. Untuk kepentingan analisis dan pengujian hipotesis, datadiolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program SPSS yang sesuai dengan model analisis dan diolah dengan bantuan komputer. Dalam penelitian ini, data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan pendekatan Analisis Regresi Sederhana dan Berganda.
DAFTAR PUSTAKA


Amalia Solicha, Rizkia. 2012. Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pengunjung Dilingkungan RSUP Dr.Kariadi Tentang Kawasan Tanpa Rokok. Universitas Diponegoro. Semarang.


Istyawati, Dyah. 2008. Persepsi Terhadap Larangan Merokok. Institut Pertanian Bogor


Kotler, Philip. dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran 1. Edisi ketigabelas. Jakarta: Erlangga.


Kusuma Wardani, Nuning. 2011. Analisis Sikap dan Perilaku Pembaca Surat Kabar Terhadap Iklan Susu Kedelai. Universitas Brawijaya. Malang.


Mulya, SE,MM, Yudhia dan Hidajati Ramdani, SE,MM, Sri. Analisis Perilaku Konsumen Rokok Di Kalangan Mahasiswa Universitas Pakuan.


Sumarna, Riny. 2009. Pengetahuan Sikap dan Perilaku. FKM UI.











0 komentar:

Posting Komentar