This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 01 Desember 2014

Apa kabar Cinta?

Masih ingat Aku?
Setiap waktu Aku selalu mengingatmu
Aku yang dulu pernah mengecewakanmu
Aku ingin sedikit bercerita
Aku tidak mengerti mengapa ini terjadi padaku bahkan Aku tidak bisa menjelaskan mengapa Aku begitu menyukaimu. Hari berganti hari minggu berganti minggu bulan berganti bulan tahun berganti tahun dan sampai saat ini rasa itu terus sama dan terus membelengguku. Padahal banyak sekali wanita diluar sana yang lebih cantik darimu yang lebih seksi darimu namun Aku tidak tertarik mungkin hanya nafsu manusiawiku saja yang terbesit dalam pikiranku. Tetapi berbeda jika Aku memikirkanmu atau hanya sekedar melihat fotomu maka Aku selalu berkata “Allahu Akbar”. Waktu terus berjalan apakah Aku akan terus tenggelam dengan rasa ini?.
Tak ada yang lebih indah selain dua orang yang bertemu karena saling menemukan, sama-sama berhenti karena telah selesai mencari dan tak ada yang akan pergi, sebab tahu bagaimana sulitnya mencari.

Sebenarnya agak males nulis2 beginian mending langsung curhat aja kepada Sang pembolak-balik hati, tapi yaaa sesekali boleh lah abis mau gimana lagi hehehehheee :D:D:D.

W: Wanita S: Soleha

Selasa, 04 Februari 2014

Jika Kamu Untukku dan Aku Untukmu



Assalamualaikum
 


Calon Mertua : Ada apa datang kemari wahai anak muda ?
Ikhwan         : Kedatangan saya ingin melamar anak bapak
Calon Mertua : Apa pekerjaanmu wahai anak muda ?         
Ikhwan            : Saya hanya berdagang pak...           
Calon Mertua  : Berdagang apa?       
Ikhwan            : Saya pedagang roti bakar pak..        
Calon Mertua  : Tukang roti bakar kok berani melamar anak saya yang sarjana Akuntansi !!
Ikhwan            : Memangnya salah ya pak? saya menikah karena menjalankan Ibadah dan karena saya memang mencintai anak bapak.
Calon Mertua  : Tapi, bagaimana mungkin kamu bisa menghidupi masa depan anak saya?!
Ikhwan            : Allah yang memberi rizki pak, saya hanya berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik.           
Calon Mertua : Lalu, apa nanti kata keluarga besar kami jika anak saya menikah dengan seorang tukang roti bakar ??           
Ikhwan            : Kekayaan Bukan Tanda Kemuliaan, Kemiskinan Bukan Petunjuk Kehinaan. Walaupun saat ini saya hanya pedagang roti bakar, setidaknya saya bisa menghargai hidup ini pak. Ketimbang jadi orang kaya tapi ia lupa akan hakekat dirinya sebagai manusia dan hamba Allah!
Calon Mertua : Jujur saja, sebenarnya saya enggan menerima kamu! Namun karena keyakinan dan sikap optimis kamu akan pandangan masa depan saya cukup salut, masih ada orang seperti kamu mau bekerja keras. Silahkan jika kamu memang tulus dan sungguh-sungguhuntuk meminang anak kami. Namun ingat, kamu harus mempertanggung jawabkan setiap perkataan yang keluar dari lisanmu anak muda.      
Ikhwan           : Alhamdulillaah, terima kasih ya Allah! terima kasih pak, saya berjanji saya akan berusaha sebaik mungkin menjaga anak bapak.           


Semoga bisa menjadi bahan renungan buat kita bahwa indahnya kebahagiaan hanya bisa diraih dengan keimanan kepad Allah SWT bukan karena harta melimpah atau jabatan yang tinggi. BISMILLAH semoga saya bisa Lebih giat belajar dan belajar memperbaiki diri karna Ilmu agama saya masih sangat minim dan jaauh dari sebutan sholeh. Yah belajar untuk tidak meletakn dunia diatas segalanya dan belajar menyeimbangkan antara dunia dan akhirat, Insyaallah Wallahi a'lam bishawab.

"Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat". Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah."~ HR. Bukhari         

Sumber: Love's Motivation dengan sedikit editan.


Senin, 09 Desember 2013

Waktu Shalat


Jumat, 01 November 2013

Laporan Magang Bank BPD Syariah



LAPORAN MAGANG
PENDAMPINGAN PADA BANK BPD SYARIAH UMY





Oleh :

Nama
No Mahasiswa
Wijimad Asori
20100410061



PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UMY
2013




LAPORAN MAGANG
PENDAMPINGAN PADA BANK BPD SYARIAH UMY







Disusun oleh :
Wijimad Asori
20100410061




Telah disetujui oleh :
Pembimbing


Rita Kusumawati, SE., M.Si                               Yogyakarta, Tanggal 31 Oktober 2013
NIP 143 059



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan barokah, rahmat dan kemudahan dalam penulisan Laporan Magang Pendampingan pada Bank BPD Syariah UMY. Laporan Magang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah Magang. Laporan ini ditulis atas dasar program magang yang telah diikuti penulis selama 50 hari. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan saran dan masukan bagi Bank yang bersangkutan.
Penulisan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kemudaan selama proses penyusunan laporan.
2.      Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhmammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan petunjuk, bimbingan dan kemudahan selama proses penyusunan laporan.
3.      Ibu Rita Kusumawati, SE., M.Si yang dengan sabar dan bijaksana telah memberikan bimbingan dan masukan selama proses penyusunan Laporan Magang.
4.      Pihak Bank BPD Syariah UMY, yang telah bersedia menjadi obyek  pelaksanaan program magang.
5.      Ayah, ibu dan saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang dengan lancar.
6.      Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bantuan dan motivasi dalam proses penyelesaian Laporan Magang.
Semoga amal dan kebaikan semua pihak yang telah membantu penulisan laporan ini dicatat di sisi Allah SWT dan diganti dengan pahala.
Sebagai penutup, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Laporan Magang ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna pengembangan Laporan Magang selanjutnya.


Yogyakarta, 31 Oktober 2013
                                                                                                Penulis                        


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................   i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................   ii
KATA PENGANTAR...................................................................................   iii
DAFTAR ISI.................................................................................................   iv
RANGKUMAN HASIL PROGRAM..........................................................   v
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.............................................................................   1
B.     Permasalahan Lembaga................................................................  2
C.     Tujuan Magang.............................................................................  3
D.    Manfaat Magang..........................................................................   3
E.     Program yang Dijalankan.............................................................  4
F.      Output Program............................................................................  4
BAB II LANDASAN TEORI
A.    Perbankan Syariah........................................................................   5
B.     Prinsip Perbankan Syariah............................................................  5
C.     Produk Perbankan Syariah...........................................................   6
D.    Pemasaran.....................................................................................   9
E.     Karakteristik Jasa.........................................................................   10
F.      Kualitas Pelayanan.......................................................................   11
G.    Dimensi Kualitas Jasa...................................................................  12
BAB III ANALISIS SWOT...........................................................................   17
BAB IV HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
A.    Hasil Pelaksanaan Program..........................................................  18
B.     Ketercapaian Output/Hasil...........................................................  19
BAB V PENUTUP
A.    Kendala yang Dihadapi................................................................. 20
B.     Rekomendasi................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................   21
LAMPIRAN..................................................................................................   22



RANGKUMAN HASIL PROGRAM

Program magang di Bank BPD Syariah dilaksanakan selama 50 hari dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan September 2013. Selama kurun waktu program tersebut, pemagang terlibat dalam setiap proses transaksi yang dijalankan Bank BPD Syariah UMY. Mulai dari pemasaran, pembukuan keuangan dan mengkoordinasikan anggota tim magang. Semua dilakukan sebagai satu sinergi yang saling melengkapi satu sama lain. Selama kurun waktu itu pula, program magang membuahkan kontribusi positif bagi Bank BPD Syariah UMY. Hasil yang dicapai antara lain adalah meningkatnya nasabah yang melakukan transaksi pada Bank BPD Syariah kantor kas UMY. 



BAB I
PENDAHULUAN
      A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama islam, Kondisi ini membuka peluang  bagi unit bisnis maupun instansi dengan mengadopsi prinsip syariah, hal ini tercermin semakin berkembangnya lembaga-lembaga keuangan  salah satunya adalah perbankan syariah. Munculnya bisnis perbankan yang berprinsip syariah, setidaknya dapat menjadi solusi alternatif guna mewujudkan sistem perbankan dan perekonomian bebas bunga. Perkembangan bisnis perbankan saat ini menunjukkan iklim  persaingan yang begitu kompetitif. Kemampuan dalam bersaing membutuhkan strategi yang efektif dan efisien dari masing-masing bank baik dari segi sumber daya manusia (SDM) maupun manajemen bank itu sendiri agar mampu survive dalam menjalankan bisnisnya, untuk menjalankan fungsi bank sebagai intermediary financial baik di bidang funding maupun lending, selain itu dalam perkembangannya bank juga menjalankan bisnis dalam bidang jasa (fee basedincome product). Secara umum operasional bank syariah dapat dikategorikan pada empat bagian, yaitu Deposit Nasabah, Pembiayaan, Pembiayaan Perdagangan dan Pelayanan lain-lain. Keempat jenis operasi ini dilaksanakan mengikuti prinsip  dan kontrak-kontrak syariah Islam. Apabila diperhatikan setiap jenis operasi ini, maka boleh saja melahirkan berbagai produk dan yang paling penting masing-masing jenis pengoperasian dan produknya tidak boleh keluar dari prinsip syariah.
Prinsip syariah telah diadopsi oleh Bank BPD DIY Syariah untuk melayani berbagai kebutuhan dan keperluan masyarakat. Bank BPD DIY Syariah memiliki berbagai produk penghimpunan dana antara lain Tabungan Sutera Mudharabah, Tabungan Haji dan Umrah Shafa (yang memakai akad Mudharabah dan Wadiah), Deposito Mudharabah, serta Giro Wadiah. Disamping itu semua dalam mendekatkan diri dengan konsumen/nasabah Bank BPD Syariah melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kini Bank BPD Syariah hadir untuk melayani para mahasiswa maupun para karyawan UMY untuk melakukan berbagai transaksi. Bank BPD Syariah tidak beroperasi sendiri, ada empat Bank lainnya yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin, Bank BTN dan juga BMT UMY, jadi sampai saat ini ada lima bank yang melakukan kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yaitu tiga bank dengan prinsip syariah dan dua bank dengan prinsip konvensional. Kelima bank ini mempunyai tujuan yang sama yaitu melayani transaksi yang dilakukan oleh para mahasiswa maupun karyawan UMY.  Kondisi ini menjadi persaingan yang begitu kompetitif dalam menarik minat para mahasiswa maupun karyawan UMY untuk melakukan transaksi. Bank yang mengadopsi prinsip syariah memiliki kesamaan dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang juga berpedoman dengan prinsip syariat islam. Dengan kata lain para mahasiswa maupun karyawan UMY akan cendrung menggunakan jasa bank yang menggunakan prinsip syariah, akan tetapi kondisi yang sesungguhnya tidak demikian para mahasiswa maupun karyawan tidak terpengaruh dengan kesamaan basis yang diterapkan oleh universitas maupun pihak bank karena semua bank mempunyai strategi untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan memberikan nilai kepuasan terhadap para nasabah.

      B.     Permasalahan Lembaga
Bank BPD DIY Syariah adalah bank milik pemerintah daerah yang beroperasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  Bank BPD Syariah saat ini menjalin hubungan kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Karena bank BPD Syariah bukan satu-satunya bank yang bekerja sama dengan UMY maka hal ini menimbulkan beberapa permasalahan. Bank BPD Syariah dapat dikatakan sebagai bank pendatang baru karena sebelumnya telah ada Bank Syariah Mandiri dan Bank Bukopin. Karena predikatnya sebagai bank pendatang baru maka banyak para mahasiswa yang tidak mengetahui peran dan fungsi keberadaan Bank BPD Syariah didalam lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta  ini. Oleh karena itu  permasalahan yang akan penulis paparkan adalah kurangnya minat para mahasiswa untuk melakukan transaksi menggunakan layanan jasa Bank BPD Syariah.

      C.     Tujuan Magang
Program magang telah memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan. Oleh karena itu mahasiswa dituntut agar mampu melakukan analisis atas apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi Bank BPD Syariah diatas maka adapun tujuan magang pada Bank BPD Syariah adalah memberikan informasi secara mendetail kepada para mahasiswa tentang peran dan fungsi Bank BPD Syariah dalam melayani proses transaksi.

      D.    Manfaat Magang
Adapun manfaat dari program magang antara lain:
1.      Bagi instansi, untuk memberikan kontribusi berupa pemikiran maupun tindakan yang dapat memecahkan berbagai masalah yang sedang dihadapi oleh instansi.
2.      Bagi peserta magang, memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengetahui secara langsung iklim dunia kerja yang sesungguhnya. 
      E.     Program Yang Dijalankan
1.      Front liner, tugas front liner adalah mengarahkan para mahasiswa agar melakukan proses transaksi di Bank BPD Syariah dengan cara mempengaruhi serta memberikan informasi yang jelas kepada para mahsiswa tentang fungsi Bank BPD Syariah. Keberadaan front liner sangat diperlukan guna meningkatkan terjadinya proses transaksi yang dilakukan oleh para mahasiswa.
2.      Teller , melayani proses transaksi pembayaran yang dilakukan baik mahsiswa lama maupun baru. Ketenangan dan ketelitian sangat diperlukan ketika menjadi seorang teller karena hal ini berpengaruh terhadap tingkat kesalahan yang dapat mengakibatkan terjadinya selisih, baik surplus maupun defisit.
3.      Pembukuan kas, membuat rincian laporan akhir keuangan selama dalam melayani proses transaksi pembayaran yang dilakukan oleh para mahasiswa.
4.      Memberikan stempel pada slip pembayaran sehingga meringankan serta mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang teller.

      F.      Output Program
Program magang yang dijalankan telah menghasilkan output yang sangat bermanfaat bagi Bank BPD Syariah kantor kas UMY. Output tersebut antara lain adalah: Terjadi peningkatan transaksi yang dilakukan oleh para mahsiswa lama maupun baru dalam melakukan pembayaran semesteran sehingga hal ini berpengaruh terhadap pendapatan Bank BPD Syariah.


BAB II
LANDASAN TEORI
      A.    Perbankan Syariah
Perbankan syariah atau perbankan Islam (Arab: المصرفية الإسلامية al-Mashrafiyah al-Islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain. Meskipun prinsip-prinsip tersebut mungkin saja telah diterapkan dalam sejarah perekonomian Islam, namun baru pada akhir abad ke-20 mulai berdiri bank-bank Islam yang menerapkannya bagi lembaga-lembaga komersial swasta atau semi-swasta dalam komunitas muslim di dunia.
      B.     Prinsip Perbankan Syariah
Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan tersebut:
1.      Perniagaan atas barang-barang yang haram,
2.      Bunga (ربا riba),
3.      Perjudian dan spekulasi yang disengaja (ميسر maisir), serta
4.      Ketidakjelasan dan manipulatif (غرر gharar).
      C.     Produk Perbankan Syariah
1.      Titipan atau simpanan
1.1  Al-Wadi'ah (jasa penitipan), adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu. Dengan sistem wadiah bank tidak berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada nasabah.
1.2  Deposito Mudharabah, nasabah menyimpan dana di bank dalam kurun waktu yang tertentu. Keuntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank akan dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah bagi hasil tertentu.
2.      Bagi hasil
2.1  Al-Musyarakah (Joint Venture), konsep ini diterapkan pada model partnership atau joint venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masing-masing pihak. Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah dalam konsep ini ada campur tangan pengelolaan manajemennya sedangkan mudharabah tidak ada campur tangan.
2.2  Al-Mudharabah, adalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan.
2.3  Al-Muzara'ah, adalah bank memberikan pembiayaan bagi nasabah yang bergerak dalam bidang pertanian/perkebunan atas dasar bagi hasil dari hasil panen.
2.4  Al-Musaqah, adalah bentuk lebih yang sederhana dari muzara'ah, di mana nasabah hanya bertanggung-jawab atas penyiramaan dan pemeliharaan, dan sebagai imbalannya nasabah berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.

3.      Jual beli
3.1  Bai' Al-Murabahah, adalah penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke pengguna jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang tersebut.
3.2  Bai' As-Salam, Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Barang yang dibeli harus diukur dan ditimbang secara jelas dan spesifik, dan penetapan harga beli berdasarkan keridhaan yang utuh antara kedua belah pihak.
3.3  Bai' Al-Istishna', merupakan bentuk As-Salam khusus di mana harga barang bisa dibayar saat kontrak, dibayar secara angsuran, atau dibayar di kemudian hari. Bank mengikat masing-masing kepada pembeli dan penjual secara terpisah, tidak seperti As-Salam di mana semua pihak diikat secara bersama sejak semula. Dengan demikian, bank sebagai pihak yang mengadakan barang bertanggung-jawab kepada nasabah atas kesalahan pelaksanaan pekerjaan dan jaminan yang timbul dari transaksi tersebut.

4.      Sewa
4.1  Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
4.2  Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik sama dengan ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui pembayaran upah sewa, namun dimasa akhir sewa terjadi pemindahan kepemilikan atas barang sewa.
5.      Jasa
5.1  Al-Wakalah adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah, yang merupakan akad (perwakilan) yang sesuai dengan prinsip prinsip yang di terapkan dalam syariat islam.
5.2  Al-Kafalah adalah memberikan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung, dengan kata lain mengalihkan tanggung jawab seorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai jaminan.
5.3  Al-Hawalah adalah akad perpindahan dimana dalam prakteknya memindahkan hutang dari tanggungan orang yang berhutang menjadi tanggungan orang yang berkewajiban membayar hutang.
5.4  Ar-Rahn, adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah, yang merupakan akad gadai yang sesuai dengan syariah.
5.5  Al-Qardh adalah salah satu akad yang terdapat pada sistem perbankan syariah yang tidak lain adalah memberikan pinjaman baik berupa uang ataupun lainnya tanpa mengharapkan imbalan atau bunga.


      D.    Pemasaran
Definisi pemasaran menurut Kotler (2008), Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Sedangkan  menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (Kotler, 2008), yaitu : “Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan pertukaran yang bisa memenuhi tujuan individu dan organisasi”.      
Definisi ini memberikan arti bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan kepada pemuasan kebutuhan dan keinginan melalui suatu proses pertukaran. Dalam hal ini pertukaran yang dimaksud adalah barang dan jasa, serta uang dan tenaga. Kegiatan pemasaran melibatkan dua pihak yang saling berinteraksi, di mana pihak yang satu menginginkan kepuasan, sedangkan pihak yang lainnya ingin memperoleh laba. Pihak-pihak yang dimaksud adalah produsen dan konsumen. Produsen menciptakan barang atau jasa sedangkan konsumen adalah pihak yang memiliki kebutuhan dan keinginan untuk dipenuhi. Jadi disebabkan karena adanya kepentingan dari masing-masing pihak, maka timbullah yang disebut pertukaran atau arus perpindahan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Pemasaran juga merupakan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu system keseluruhan. Dikatakan sebagai suatu keseluruhan, karena pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen, menentukan harga yang sesuai, menentukan cara-cara promosi yang tepat dan pola distribusi produk yang efektif. Selanjutnya pemasaran juga mempunyai sasaran tertentu yaitu berusaha memberikan kepuasan bagi konsumen yang ada maupun pembeli yang potensial, sehingga pemasaran bukanlah suatu kegiatan yang statis sifatnya melainkan suatu kegiatan yang dinamis dari keinginan konsumen.
      E.     Karakteristik Jasa
1.      Pengertian jasa
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti dari mulai pelayanan personal (Personal Service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang telah berusaha mendefinisikan pengertian jasa. Berikut ini adalah beberapa di antaranya :
Kotler (2007) mengatakan bahwa jasa adalah: Setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik. Menurut Rangkuti (2004): Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, di mana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.
Dari berbagai definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud. Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen.
2.      Ciri-ciri jasa
Produk jasa memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan barang (Produk fisik).
Kotler (2007) menyebutkan ciri-ciri tersebut sebagai berikut :
a. Intangibility (tidak berwujud). Artinya jasa tidak dapat dilihat, dicecap,       dirasakan, didengar, atau dicium sebelum dibeli oleh konsumen.
b. Inseparability (tidak dapat dipisahkan). Artinya bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, entah penyedianya itu manusia atau mesin.
c. Variability (bervariasi). Artinya bahwa mutu jasa tergantung pada siapa yang menyediakan jasa di samping waktu, tempat, dan bagaimana disediakan.
d. Perishability (tidak tahan lama). Artinya jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau dipakai kemudian.
      F.      Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan (Service Quality) seperti yang dikatakan oleh Parasuraman, et, all (1998), dikutip oleh Lupiyoadi dapat didefinisikan yaitu :
“Seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan konsumen atas pelayanan yang mereka terima/peroleh.” Sementara menurut Rangkuti (2004) bahwa: “Kualitas jasa didefinisikan sebagai penyampaian jasa yang akan melebihi tingkat kepentingan konsumen”. Definisi tersebut menekankan pada kelebihan dari tingkat kepentingan konsumen sebagai inti dari kualitas jasa. Salah satu model kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model ServQual (Service Quality) seperti yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry seperti yang dikutip oleh Lopiyoadi (2001) dalam serangkaian penelitian mereka terhadap enam sektor jasa, reparasi, peralatan rumah tangga, kartu kredit, asuransi, sambungan telepon jarak jauh, perbankan ritel, dan pialang sekuritas. ServQual (Service Quality) dibangun atas adanya perbandingan dua factor utama yaitu persepsi pelanggan atas pelayanan yang nyata mereka terima (perceived service) dengan pelayanan yang sesungguhnya diharapkan/diinginkan (expected service).

      G.    Dimensi Kualitas Jasa
Konsep kualitas pelayanan merupakan faktor penilaian yang merefleksikan persepsi konsumen terhadap lima dimensi spesifik dari kinerja layanan. Parasuraman et al, 1990 (dalam Kotler, 2007) menyimpulkan bahwa ada lima dimensi ServQual (Service Quality) yang dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan,yaitu :
1.      Tangible (bukti fisik)       
bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.Indikator yang dapat diukur dari tangible adalah sebagai berikut :
a. Penampilan luar fasilitas fisik perusahaan :
1. Kondisi gedung.
2. Kondisi sarana penunjang kegiatan sehari-hari.
b. Penampilan dalam perusahaan :
1. Kondisi kebersihan.
2. Suasana dalam gedung.
3. Sirkulasi udara (ventilasi).
4. Pencahayaan dalam ruangan.
5. Jumlah loket yang tersedia.
6. Poster, spanduk atau brosur sebagai sarana penunjang kegiatan perusahaan           sehari-hari.
2.      Reliability (keandalan)
Keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Dalam unsur ini, pemasar dituntut untuk menyediakan produk/jasa yang handal. Produk/jasa jangan sampai mengalami kerusakan/kegagalan. Dengan kata lain, produk/jasa tersebut selalu baik. Para anggota perusahaan juga harus jujur dalam menyelesaikan masalah sehingga pelanggan tidak merasa ditipu. Selain itu, pemasar juga harus tepat janji bila menjanjikan sesuatu kepada pelanggan. Sekali lagi perlu diperhatikan bahwa janji bukan sekedar janji, namun janji harus ditepati. Oleh karena itu, time schedule perlu disusun dengan teliti. Indikator yang dapat diukur dari Reliability adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan sesuai janji.
b. Melakukan pelayanan pada saat pertama.
c. Menyediakan pelayanan pada waktu yang dijanjikan.
3.   Responsiveness (daya tanggap)
Daya tanggap yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Para anggota perusahaan juga harus memerhatikan janji spesifik kepada pelanggan. Unsur lain yang juga penting dalam hal cepat tanggap ini adalah anggota perusahaan selalu siap membantu pelanggan. Apapun posisi seseorang dalam perusahaan hendaknya selalu memerhatikan pelanggan yang menghubungi perusahaan. Dalam hal ini bisa diartikan kemampuan menolong konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat. Indikator yang dapat diukur dari responsiveness adalah sebagai berikut:
a. Karyawan cepat tanggap terhadap jasa yang dibutuhkan pelanggan.
b. Pelayanan yang tepat pada pelanggan.
c. Keinginan untuk membantu pelanggan.
4.   Assurance (Jaminan)
jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Pada saat persaingan semakin kompetitif, anggota perusahaan harus tampil lebih kompeten, artinya memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang masingmasing. Faktor security, yaitu memberikan rasa aman dan terjamin kepada pelanggan merupakan hal yang penting pula. Dalam situasi banyak pesaing, sangatlah beresiko bila menipu pelanggan. Selain itu anggota perusahaan harus bersikap ramah dengan menyapa pelanggan yang datang. Dalam hal ini perilaku para karyawan harus membuat konsumen tenang dan merasa perusahaan dapat menjamin jasa pelayanan yang dibutuhkan pelanggan. Selain kedua faktor yang telah dijelaskan di atas, ada indikator dari pengukuran Assurance seperti yang terdapat di bawah ini :
a.  Karyawan memberi tahu konsumen, apa pelayanan yang dibutuhkan konsumen dan akan dikerjakan.
b. Perilaku karyawan yang memberikan ketenangan bagi konsumen bahwa transaksi yang dilakukannya terjamin.


5.   Empathy (Empati)
Empati yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Untuk mewujudkan sikap empati, setiap anggota perusahaan hendaknya dapat mengelola waktu agar mudah dihubungi, baik melalui telepon ataupun bertemu langsung. Dering telepon usahakan maksimum tiga kali, lalu segera dijawab. Ingat, waktu yang dimiliki pelanggan sangat terbatas sehingga tidak mungkin menunggu terlalu lama. Usahakan pula untuk melakukan komunikasi individu agar hubungan dengan pelanggan lebih akrab. Anggota perusahaan juga harus memahami pelanggan, artinya pelanggan terkadang seperti anak kecil yang menginginkan segala sesuatu atau pelanggan terkadang seperti orang tua yang cerewet. Dengan memahami pelanggan, bukan berarti anggota perusahaan harus “kalah” dan harus “mengiyakan” pendapat pelanggan, tetapi paling tidak mencoba untuk melakukan kompromi bukan melakukan perlawanan. Hal ini menyangkut apa yang dirasakan konsumen ketika berkomunikasi dengan karyawan. Indikator pengukuran dari Emphaty seperti di bawah ini :
a. Karyawan memberi kesempatan bertanya pada pelanggan.
b. Karyawan memberi perhatian penuh saat berhubungan dengan pelanggan.
c. Karyawan memahami keperluan yang khusus dari pelanggan.
Elemen-elemen kualitas pelayanan yang telah disebutkan di atas, harus diramu dengan baik. Apabila tidak, hal tersebut menimbulkan kesenjangan antara perusahaan dan pelanggan karena perbedaan persepsi tentang wujud pelayanan yang diberikan mengalami perbedaan dengan harapan pelanggan.
Menurut Kotler (2007), pemasaran produk/jasa yang dihasilkan tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal dan interaktif. Pemasaran ekternal menggambarkan pekerjaan normal yang dilakukan oleh perusahaan, menyiapkan pelayanan prima, memberi harga, mendistribusikan dan mempromosikan jasa itu kepada konsumen. Pemasaran internal menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melatih dan memotivasi pegawainya untuk melayani pelanggan dengan baik. Pemasaran interaktif menggambarkan keahlian pegawai dalam melayani pelanggan.
Untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik, sangat penting untuk para karyawan memerhatikan pelanggannya. Untuk menghasilkan orientasi kualitas pelayanan, konsumen harus merasa seperti hal-hal berikut ini : Produk dan Jasa
1.  Setiap pelanggan adalah orang yang paling penting di setiap bisnis
2.  Pelanggan tidak bergantung kepada produsen, tatapi produsen yang bergantung      kepada pelanggan.
3. Pelanggan tidak mengganggu kerja produsen. pelanggan bertujuan untuk memberi produsen pekerjaan.
4.  Pelanggan adalah manusia, mempunyai perasaan dan emosi.
5.  Pelanggan adalah bagian dari bisnis produsen, bukanlah pihak luar.
6.  Pelanggan membawa produsen pada keinginan pelanggan, dan menjadi tugas produsen untuk melayani pelanggan.
Kualitas pelayanan dapat dinilai dari banyak faktor yang berhubungan, di mana kualitas pelayanan dapat dinilai dari persepsi konsumen dalam menikmati barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen, sehingga yang dirasakan oleh konsumen adalah keinginan yang selalu terpenuhi dan harapan terhadap performa barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen dapat diterima.

BAB III
ANALISIS SWOT
      A.    Strength
Karena memiliki kesamaan prinsip dengan pihak kampus yaitu dengan mengadopsi prinsip-prinsip islam sehingga hal ini memberikan tingakat kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses transaksi di bank dengan basis konvensional.
      B.     Wekness
Karena merupakan bank sebagai pendatang baru yang menjalin  hubungan kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta maka hal ini membuat Bank BPD Syariah kurang diminati. hal ini dapat terlihat dari proses transaksi yang dilakukan oleh para mahasiswa karena pada dasarnya mindset mahasiswa pembayaran hanya dapat dilakukan oleh dua bank yang telah lama menjalin kerja sama dengan pihak Universitas Muhammadiyah yogyakarta yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Bukopin.
      C.     Opportunity
Seiring melambungnya nama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi yang sejajar dengan universitas-universitas ternama lainnya di Indonesia maka hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya jumlah mahasiswa sehingga akan memberikan tingkat pendapatan yang lebih tinggi bagi Bank BPD Syariah.
      D.    Thread
Banyaknya bank-bank lainnya yang bekerja sama dengan UMY seperti: Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin, Bank BTN dan BMT, kondisi ini menjadikan persaingan yang begitu kompetitif dalam menarik minat para mahasiswa untuk melakukan proses pembayaran.


BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
      A.    Hasil Pelaksanaan Program
Program magang dilaksanakan dalam kurun waktu 50 hari mulai dari tanggal 28 juni 2013 sampai dengan 7 september 2013. Selama kurun waktu tersebut terdapat beberapa hasil yang bermanfaat bagi instansi maupun peserta magang. Hasil pelaksanaan program magang antara lain yaitu:
1.      Bagi peserta magang, Hasil program magang ini sangat banyak sekali antara lain:
1.1  Sebagai pengalaman kerja yang sangat berguna sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja yang sebenarnya.  
1.2  Pengalaman menempatkan diri dalam sebuah organisasi yang dapat memberikan sebuah kontribusi baik berupa pemikiran maupun sebuah tindakan.
1.3  Kemampuan berinteraksi didalam sebuah organisasi, dalam sebuah organisasi interaksi maupun komunikasi sangat diperlukan karena hal ini dapat memberikan nilai positif yang dapat meminimalisir kesan saling menjatuhkan antar sesama karyawan yang terjadi selama ini.
1.4  kemampuan bersikap dan tingkah laku yang baik dan benar, dimanapun kita berada bersikap dan bertingkah laku yang baik akan sangat menentukan eksistensi keberadaan kita dalam menempatkan diri terlebih dalam sebuah organisasi.
2.      Bagi instansi, mampu mengarahkan para nasabah/mahasiswa agar melakukan transaksi di Bank BPD Syariah, sehingga hal ini berpengaruh terhadap pendapatan bank.

      B.     Ketercapaian Output/hasil
Program magang yang telah dijalani tidak luput dari kendala yang menghambat kelancaran pelaksanaan kegiatan magang. Berbagai hambatan yang ada tidak berdampak signifikan terhadap keberlangsungan kegiatan instansi. Dengan kekompakan dan kerja sama yang baik, tim mampu mengatasi setiap permasalahan yang merintang. Oleh karena itu, secara keseluruhan, program magang dapat dilaksanakan dengan baik sesuai perencanaan yang telah dilakukan dengan presentase tingkat ketercapaian hasil sebesar 80%.


BAB V
PENUTUP
      A.    Kendala Yang Dihadapi
Adapun beberapa kendala yang dihadapi selama dalam program magang adalah sebagai berikut:
1.    Kurangnya ketelitian pada saat menjadi teller  sehingga terjadi selisih baik surplus maupun defisit.
2.      Seringnya terjadi kerusakan pada printer menjadikan pekerjaan terhambat.
3.      Matinya listrik  menjadi kendala yang sangat besar karena seluruh jaringan sistem akan terputus.
4.      Pada saat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang di tugaskan merasa kaku karena belum terbiasa.

      B.     Rekomendasi
Dari berbagai kendala yang dapat menghambat maka perlu adanya perbaikan dan pembenahan agar kendala-kendala yang sama tidak terulang kembali. Berikut ini adalah rekomendasi yang diberikan bagi pihak bank di masa yang akan datang.
1.      Seringnya terjadi kerusakan pada peralatan dikarenakan oleh pemilihan/pemakaian peralatan dengan kualitas yang kurang baik, sehingga pemilihan dalam penggunaan peralatan penunjang operasional harus menggunakan peralatan yang memiliki kualitas baik sehingga hal ini dapat meminimalisir terjadinya tingkat kerusakan peralatan.
2.      Perlunya meningkatkan sosialisasi terhadap para mahasiswa yang berasal dari luar daerah yogyakarta agar mengetahui peran dan fungsi Bank BPD Syariah dengan baik.

Daftar Pustaka
Kotler, Philip 2007, Alih Bahasa : Benyamin Molan, Penyunting: Bambang Sarwiji,
Manajemen Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1, PT. INDEKS, Jakarta.
Kotler, Philip 2008, Alih Bahasan: Benyamin Molan, Penyunting: Bambang Sarwiji,
Manajemen Pemasaran, edisi 12 Jilid 2, PT. INDEKS, Jakarta.

Non buku:


Suntikan Endorfin:









Lampiran
   1.      Lampiran laporan harian dan mingguan.