Tak
akan pernah sedikitpun terlupakan dalam ingatan memori otak ku kejadian yang
sangat menakutkan di masa-masa Ashorry kecil tepatnya awal masuk sekolah dasar
(SD). Hari itu aku dan keempat rekanku pergi keperkebunan kelapa sawit yang
tidak jauh dari tempat tinggal ku untuk mencari burung. Dalam perjalanan kami
melihat sangkar burung hijau (setiap daerah berbeda menyebutnya ada yang
mennyebutnya burug paruh udang dan ada juga yang menyebutnya burung tengkek).
Burung ini berbeda dari burung-burung pada umumnya, sangkar burung pada umumnya
terbuat dari ranting-ranting pohon ataupun rumput kering. Tidak demikian dengan
Burung Hijau, sangkar burung hijau berada di tanah, burung ini membuat lubang
pada tanah-tanah dengan kemiringan 900 biasanya terdapat disebelah
kanan kiri jalan. Lubang sangkar burung hijau bersifat horizontal dengan
kedalaman mencapai 30 sampai 50 cm. Saat melihat ada lubang sangkar burung
hijau salah satu dari kami berkata “ada dua kemungkinan itu bisa sangkar burung
hijau bisa juga lubang ular”. Tanpa berpikir panjang salah satu teman ku
mengambil korek api dari sakunya untuk membakar lubang tersebut. Kami memesukan
rumput-rumput kering kedalam lubang tersebut
kemudian membakarnya. Tapi apa yang terjadi ?. Tanpa sepengetahuan kami
lubang itu menembus sampai permukaan tanah yang diatasnya terdapat banyak
rumput-rumput kering. Dengan hitungan detik api berkobar sangat besar melalap
rerumputan kering. Kami mencoba memadamkan apinya dengan berbagai cara tapi
tidak berhasil dan api semakin bertambah besar.
Puluhan hektar perkebunan kelapa sawit yang usianya baru beberapa bulan hangus
dilalap Si Jago Merah. Tak lama kemudian para wargapun berduyun-duyun
mendatangi lokasi kejadian dan mencoba memadamkan api. Saat itu kami merasa
sangat ketakutan dan sebagian dari warga menyuruh kami untuk pulang kerumah. Aku
pun langsung pulang kerumah karena sangat takut begitu juga teman-teman yang
lainnya. Sesampainya dirumah aku langsung kekamar untuk istirahat dan tidak
berani keluar rumah. Kemudian hari-haripun berjalan seperti biasanya dan akhirnya
kejadian ini terhapuskan oleh waktu yang terus berjalan.Kejadian ini
mengajarkan ku untuk selalu terus berhati-hati dan waspada dalam melakukan
tindakan.
0 komentar:
Posting Komentar